(c) shutterstockVemale.com - Ladies, melihat perkembangan zaman dan teknologi sekarang membuat produsen mainan semakin gencar menciptakan produk baru yang bisa menghipnotis anak-anak, termasuk anak Anda. Namun, apakah semua bisa bermanfaat positif bagi anak? Tentu saja, semua tergantung cara anak Anda (dan Anda) menyikapi dan memanfaatkan teknologi tersebut.
Beberapa orangtua berdalih bahwa pemberian teknologi seperti gadget kepada anak mereka bertujuan untuk membahagiakan buah hatinya. Di satu sisi, dalih ini sah-sah saja.
Namun Ladies, gadget pada anak juga mempunyai dampak negatif. Seperti yang dilansir oleh helium.com, selama dua dekade terakhir teknologi telah berkembang pada tingkat yang sangat cepat dan terus berkembang pesat. Anak-anak sekarang disajikan dengan teknologi pada usia muda, dan celakanya, anak-anak ini pada dasarnya belum tahu dan atau belum bisa membedakan dunia yang terhubung secara elektronik dan terhubung secara nyata.
Benar bahwa teknologi dapat memiliki efek memberdayakan. Dan ini bisa menjadi keuntungan bagi anak-anak. Hal ini juga mendorong mereka untuk menciptakan inovasi baru yang bahkan lebih baik. Tak bisa dipungkiri bahwa banyak kemajuan teknologi yang menjadi alasan anak kecil menjadi bahagia. Juga, masa depan generasi muda cenderung lebih cerah jika memahami kekuatan teknologi.
Benar pula bahwa gadget seperti video atau game PC adalah cara yang bagus bagi anak-anak untuk berkolaborasi dan belajar bagaimana bekerja sebagai sebuah tim. Dengan permainan online, baik melalui sambungan internet dan melalui inovasi seperti Microsoft Kinect, anak-anak dapat berlatih membangun team-work untuk mencapai satu tujuan yang sama.
Namun, benar juga bahwa teknologi dan gadget juga bisa menjadi pangkal sebab berbagai masalah fisik dan mental anak-anak.
Secara teoritis, memang bukan video atau hape atau game itu sendiri yang menyebabkan masalah kesehatan pada anak-anak. Tapi, kelebihan fokus pada gadget dapat menyebabkan kebiasaan tidak sehat.
Misal saja, anak-anak menjadi kurang berinteraksi sosial secara nyata dan cenderung pemalu. Selain itu, gadget juga bisa menjauhkan anak dari orang tua karena anak lebih tertarik menghabiskan waktu dengan mainannya.
Beberapa orangtua berdalih bahwa pemberian teknologi seperti gadget kepada anak mereka bertujuan untuk membahagiakan buah hatinya. Di satu sisi, dalih ini sah-sah saja.
Namun Ladies, gadget pada anak juga mempunyai dampak negatif. Seperti yang dilansir oleh helium.com, selama dua dekade terakhir teknologi telah berkembang pada tingkat yang sangat cepat dan terus berkembang pesat. Anak-anak sekarang disajikan dengan teknologi pada usia muda, dan celakanya, anak-anak ini pada dasarnya belum tahu dan atau belum bisa membedakan dunia yang terhubung secara elektronik dan terhubung secara nyata.
Benar bahwa teknologi dapat memiliki efek memberdayakan. Dan ini bisa menjadi keuntungan bagi anak-anak. Hal ini juga mendorong mereka untuk menciptakan inovasi baru yang bahkan lebih baik. Tak bisa dipungkiri bahwa banyak kemajuan teknologi yang menjadi alasan anak kecil menjadi bahagia. Juga, masa depan generasi muda cenderung lebih cerah jika memahami kekuatan teknologi.
Benar pula bahwa gadget seperti video atau game PC adalah cara yang bagus bagi anak-anak untuk berkolaborasi dan belajar bagaimana bekerja sebagai sebuah tim. Dengan permainan online, baik melalui sambungan internet dan melalui inovasi seperti Microsoft Kinect, anak-anak dapat berlatih membangun team-work untuk mencapai satu tujuan yang sama.
Namun, benar juga bahwa teknologi dan gadget juga bisa menjadi pangkal sebab berbagai masalah fisik dan mental anak-anak.
Secara teoritis, memang bukan video atau hape atau game itu sendiri yang menyebabkan masalah kesehatan pada anak-anak. Tapi, kelebihan fokus pada gadget dapat menyebabkan kebiasaan tidak sehat.
Misal saja, anak-anak menjadi kurang berinteraksi sosial secara nyata dan cenderung pemalu. Selain itu, gadget juga bisa menjauhkan anak dari orang tua karena anak lebih tertarik menghabiskan waktu dengan mainannya.